Entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbul dari suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto, namun entitas menyajikan keuntungan dan kerugian tersebut secara terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material.
Frekuensi pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara tahunan. Jika akhir periodenya berubah dan laporannya disajikan untuk periode satu tahun
Umunya entitas secara konsisten menyiapakan laporan keuangan untuk periode satu tahun.
Informasi Komparatif
Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK.
Entitas yang mengungkapkan informasi komparatif menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retropektif, maka entitas menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya dan catatan atas laporan keuangan.
Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan untuk diungkapkan pada periode berjalan.
Jika entitas berubah penyajiannya dalam laporan keuangan, maka entitas mereklasifikasikan jumlah komparatif kecuali relakfikasi jumlah komparatif
Jika relaksifikasi jumlah komparatif tidak praktis untuk dilakukan, maka entitas mengungkapkan:
a) alasan tidak merelaksifikasi jumlah tersebut
b) sifat penyesuaian yang akan di lakukan jika jumlah tersebut direlaksifikasi..
Peningkatan daya banding informasi antar periode membantu penggunaan dalam membuat keputusan ekonomi, khususnya memungkinkan penilaian atas kecenderungan informmasi keuangan untuk tujuan prediksi.
PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan mengatur penyesuaian terhadap informasi komparatif.
Konsisten Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuagan antara periode dilakukan secara konsisten.
Misalnya, suatu akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau mengkaji ulang atas penyajian laporan keuangan, mungkin akan enghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda.
STRUKTUR DAN ISI
Pendahuluan
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan khusus dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau laporan perubahan ekuitas dan mensyaratkan pengungkapan dari pos-pos lain dalam laporan keuangan tersebut atau catatan atas laporan keuangan.
Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah "pengungkapan" dalam arti luas, meliputi pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan.
Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas menidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama
SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan toidak untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang di sampaikan kepada regulator, atau dokumen lain.
Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan.
Entitas harus meenuhi syarat dengan menyajikan judul yang tepet untuk halaman, laporan keuangan, catatan as laporan keuangan, kolom dan sejenisnya.
Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnya menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan.
Laporan posisi keuangan (neraca)
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul dan subtotal dalam laporan posisi keuanan jika penyaan tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas.
Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah di dasarkan penilaian dari:
a) sifat dan likuiditas aset
b) fungsi aset tersebut dalam entitas
c) umlah, sifat dan janka waktu liabilitas.
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas janka pendek dan panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.
Apapun metode penyajiannya yan digunakan, entitas mengunkapkan jumlah yan di harapkan dapat di pulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari 12 bulan untuk setiap pos aset dan liabilitas yan mengabunkan jumlah yan diharapkan akan pulih.
Untuk beberapa entitas, seperti institusi keuangan, penyajian aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas memberi informasi yan lebih relevan dan apat diandalkan..
ASET LANCAR
Pernyataan ini mengunakan istilah "tidak lancar" untuk mencakup aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset keuanan yang bersifat janka panjang.
Siklus operasi entitasa merupakan jangka waktu antara perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas atau setara kas.
LIABILITAS JANGkA PENDEK
Beberapa liabilitaka pendek, seperti utan dagang, beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yan digunakan dalam siklus operasi normal.
Liabilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetepi jatuh tempo untuk dislesaikan dalam janka waktu 12 bulalah periode pelaporan atau dimiliki untuk ujuan di perdagangkan.
Entitas mengklsifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas jangka pendek jika liabilitas tersebut akan jatuh tepo dalam waktu 12 bulan seteah periode pelaporan.
Welcome To Endah Blog
Mahasiswi S1 Accounting at Trisakti School of Management, freelance dreamer, freelance writer, freelance bloger, owner of Key & Shafira Shop.
Selasa, 28 September 2010
Minggu, 26 September 2010
SEPI
Ku lihat embun pagi di pagi ini
Matahari terlihat malu2 menyapa
Ku cari di sekitar ternyata
Sepi...
Sosok dirimu yang selalu ada kini pergi
Pergi meninggalkan diriku sendiri
Sepi..
Tak ada lagi kini canda dan tawamu
Tak ada lagi kata cinta yang biasa kau ucapkan
Sepi..
Ku harap kamu disana tau
Hidupku sepi kini tanpa dirimu
Tuhan tolong jaga dia untuk ku
Aku merasa sepi tanpanya
Semoga disana kita bisa bertemu lagi
Melepas semua rasa sepi dalam jiwa
Matahari terlihat malu2 menyapa
Ku cari di sekitar ternyata
Sepi...
Sosok dirimu yang selalu ada kini pergi
Pergi meninggalkan diriku sendiri
Sepi..
Tak ada lagi kini canda dan tawamu
Tak ada lagi kata cinta yang biasa kau ucapkan
Sepi..
Ku harap kamu disana tau
Hidupku sepi kini tanpa dirimu
Tuhan tolong jaga dia untuk ku
Aku merasa sepi tanpanya
Semoga disana kita bisa bertemu lagi
Melepas semua rasa sepi dalam jiwa
Jumat, 24 September 2010
memories of 27 agustus 2010
27 Agustus 2010
Aku datang ke sebuah acara musik di salah satu mall di daerah Sarinah, Jakarta. Dengan maksud yang sudah pasti ingin menonton band yang saat ini mulai naik daun namanya "Night To Remember". Perjalanan sempat terhalang hujan besar saat itu, namun aku tetap bertekad untuk kesana karena ketika itu hari terakhir aku dapat melihat mereka perform sebelum mereka ke Jember kota asal mereka.
Jam 5 sore aku berangkat menggunakan bus transjakarta. Sempat menunggu ± 1 jam di halte busway harmoni karena busway yang akan mengantarkanku ke tempat itu tak kunjung datang.
Ketika busway datang semua berebut untuk masuk dan aku juga berusaha untuk masuk.
Akhirnya aku masuk dan bus itu sampai juga di tempat tujuan. Waktu yang sangat sempit memaksaku tidak bisa lagi mencari kue tart untuk bassist Night To Remember yang pada tanggal 24 Agustus berulang tahun.
Ku putuskan membeli 1 lusin donat dan aku sengaja membeli rasa cokelat karena sebenarnya ka Waskee sudah ku tanya mau rasa apa bila aku membelikannya tart.
Mereka pun akhirnya memulai performance mereka dan beberapa kali mengerjai ka Waskee. Ka Dema, Ka Arbill, Ka Kiky dan Ka kandar pun mempersilahkan aku memberikan donat itu kepada ka Waskee. Jujur aku sudah meminta agar dapat memberikan langsung kepada ka Waskee dan 4 personil lainnya menyetujui usulan ku.
Awalnya ku pikir hanya maju ke atas panggung dan memberikan donat itu, ternyata ka Arbill berkata "suapin donatnya ke Waskee." Aku yakin saat itu wajah ku pasti sudah benar-benar merah seperti menggunakan blash on.
Aku menuruti permintaan ka Arbill dan ternyata saat menyuapi ka Waskee tanganku di dorong oleh ka Arbill. Muka ka Waskee kini terkena donat yang di lumuri gula halus. Sungguh aku tak tega tapi aku tak mau lebih lanjut lagi nantinya akan menjadi teman-temanku yang lain, aku memutuskan turun dari panggung.
Perform masih di lanjutkan dan setelah selesai aku mendekati ka Waskee dan berkata "Happy birthday ka." Ka Waskee memang tidak banyak bicara dan dia hanya mengatakan "makasih." Teman-teman yan lain pun mengucapkan happy birthday dan di lanjut sesi foto bareng.
Setiap mereka perform aku memang selalu meminta foto berdua dengan ka Waskee. Dan foto itu adalah foto terakhir sampai saat ini yang ku punya dengannya. Sampai saat ini aku belum bertemu dia lagi. Sebenarnya hari ini 24 Agustus 2010 mereka ada jadwal perform di salah satu acara musik, namun aku tak dapat bertemu mereka karena aku ada jam kuliah. Hanya foto itu yang dapat mengilangkan kegalauan ku saat aku mulai merindukan mereka.
-end-
Aku datang ke sebuah acara musik di salah satu mall di daerah Sarinah, Jakarta. Dengan maksud yang sudah pasti ingin menonton band yang saat ini mulai naik daun namanya "Night To Remember". Perjalanan sempat terhalang hujan besar saat itu, namun aku tetap bertekad untuk kesana karena ketika itu hari terakhir aku dapat melihat mereka perform sebelum mereka ke Jember kota asal mereka.
Jam 5 sore aku berangkat menggunakan bus transjakarta. Sempat menunggu ± 1 jam di halte busway harmoni karena busway yang akan mengantarkanku ke tempat itu tak kunjung datang.
Ketika busway datang semua berebut untuk masuk dan aku juga berusaha untuk masuk.
Akhirnya aku masuk dan bus itu sampai juga di tempat tujuan. Waktu yang sangat sempit memaksaku tidak bisa lagi mencari kue tart untuk bassist Night To Remember yang pada tanggal 24 Agustus berulang tahun.
Ku putuskan membeli 1 lusin donat dan aku sengaja membeli rasa cokelat karena sebenarnya ka Waskee sudah ku tanya mau rasa apa bila aku membelikannya tart.
Mereka pun akhirnya memulai performance mereka dan beberapa kali mengerjai ka Waskee. Ka Dema, Ka Arbill, Ka Kiky dan Ka kandar pun mempersilahkan aku memberikan donat itu kepada ka Waskee. Jujur aku sudah meminta agar dapat memberikan langsung kepada ka Waskee dan 4 personil lainnya menyetujui usulan ku.
Awalnya ku pikir hanya maju ke atas panggung dan memberikan donat itu, ternyata ka Arbill berkata "suapin donatnya ke Waskee." Aku yakin saat itu wajah ku pasti sudah benar-benar merah seperti menggunakan blash on.
Aku menuruti permintaan ka Arbill dan ternyata saat menyuapi ka Waskee tanganku di dorong oleh ka Arbill. Muka ka Waskee kini terkena donat yang di lumuri gula halus. Sungguh aku tak tega tapi aku tak mau lebih lanjut lagi nantinya akan menjadi teman-temanku yang lain, aku memutuskan turun dari panggung.
Perform masih di lanjutkan dan setelah selesai aku mendekati ka Waskee dan berkata "Happy birthday ka." Ka Waskee memang tidak banyak bicara dan dia hanya mengatakan "makasih." Teman-teman yan lain pun mengucapkan happy birthday dan di lanjut sesi foto bareng.
Setiap mereka perform aku memang selalu meminta foto berdua dengan ka Waskee. Dan foto itu adalah foto terakhir sampai saat ini yang ku punya dengannya. Sampai saat ini aku belum bertemu dia lagi. Sebenarnya hari ini 24 Agustus 2010 mereka ada jadwal perform di salah satu acara musik, namun aku tak dapat bertemu mereka karena aku ada jam kuliah. Hanya foto itu yang dapat mengilangkan kegalauan ku saat aku mulai merindukan mereka.
-end-
Kamis, 16 September 2010
rumah itu ....
Jarum jam di kamar malam ini menunjukkan pukul 21.30 WIB. Mungkin masih terlalu sore untuk ku tidur. Entah mengapa malam ini aku ingin sekali berjalan-jalan keluar rumah. Suasana jalanan sisa-sisa hujan membuat sekitar rumah ku sepi.
Aku berjalan sendiri malam ini, saat aku harus melewati sebuah rumah tua tak berpenghuni. Banyak orang mengatakan "rumah itu berpenghuni." Mengingat semua itu aku hanya tertawa dalam hati.
"Ah mana mungkin rumah kaya gini ada setannya." bisikku dalam hati.
Terus ku tatap rumah itu sampai ada seorang satpam komplek menyapaku.
"Dek ga usah bengong disini, nanti kesurupan loh." Sapa si satpam itu.
"Si Bapak bis aja." Jawabku singkat sambil meninggalkan satpam itu.
Keesokan harinya pukul 20.00 WIB. Ketika itu aku baru saja pulang dari kampus. Ku lewati rumah itu lagi.
Dengan rasa penasaran aku pun masuk ke dalam rumah itu. Rumah itu terlihat kusam. Banyak debu dimana-mana.
Kuperhatikan baik-baik sekeliling rumah. Ku lihat ada sebuah benda yang menempel di kaca jendela rumah itu. Beberapa detik ku perhatikan dan sungguh aku kaget setengah mati ketika mengetahui bahwa itu sepotong tangan pucat yang menempel.
Tanpa pikir panjang aku bergegas ingin keluar dari rumah itu, tapi langkah ku terhenti ketika seorang wanita berdiri di depan ku.
Wanita itu cantik menggunakan gaun hitam. Wangi melati semerbak berada di sekitar wanita itu. Aku sudah mengetahui wanita itu adalah makhluk dari dunia lain.
Kaki dan mulutku diam membisu ketika wanita itu mengajakku pergi ke alamnya dan setelah aku kalian yang akan di ajaknya untuk menemani di rumah itu.
"Apakah kalian mau ikut dengan ku?"
Aku berjalan sendiri malam ini, saat aku harus melewati sebuah rumah tua tak berpenghuni. Banyak orang mengatakan "rumah itu berpenghuni." Mengingat semua itu aku hanya tertawa dalam hati.
"Ah mana mungkin rumah kaya gini ada setannya." bisikku dalam hati.
Terus ku tatap rumah itu sampai ada seorang satpam komplek menyapaku.
"Dek ga usah bengong disini, nanti kesurupan loh." Sapa si satpam itu.
"Si Bapak bis aja." Jawabku singkat sambil meninggalkan satpam itu.
Keesokan harinya pukul 20.00 WIB. Ketika itu aku baru saja pulang dari kampus. Ku lewati rumah itu lagi.
Dengan rasa penasaran aku pun masuk ke dalam rumah itu. Rumah itu terlihat kusam. Banyak debu dimana-mana.
Kuperhatikan baik-baik sekeliling rumah. Ku lihat ada sebuah benda yang menempel di kaca jendela rumah itu. Beberapa detik ku perhatikan dan sungguh aku kaget setengah mati ketika mengetahui bahwa itu sepotong tangan pucat yang menempel.
Tanpa pikir panjang aku bergegas ingin keluar dari rumah itu, tapi langkah ku terhenti ketika seorang wanita berdiri di depan ku.
Wanita itu cantik menggunakan gaun hitam. Wangi melati semerbak berada di sekitar wanita itu. Aku sudah mengetahui wanita itu adalah makhluk dari dunia lain.
Kaki dan mulutku diam membisu ketika wanita itu mengajakku pergi ke alamnya dan setelah aku kalian yang akan di ajaknya untuk menemani di rumah itu.
"Apakah kalian mau ikut dengan ku?"
Selasa, 14 September 2010
chapter 1
Di suatu sudut sekolah menengah atas yang banyak di lalui orang berdirilah Arya pria tampan dan bertubuh tinggi. Arya dan aku memang masih menjadi siswa baru di SMA 96 ini, namun kharisma yang di miliki arya membuat ia cepat di kenal satu sekolah. Aku berteman dengan Arya sejak kami masih kecil, ketika itu aku sedang menangis karena jatuh dari sepeda. Rumah ku dan Arya memang 1 komplek dan kebetulan ketika itu Aku baru saja pindah ke komplek itu.
Arya melintas di depan ku ketika aku sedang menangis sambil memegang lututku yang lecet.
"Kamu kenapa kok nangis." Arya menaruh sepedanya dan mendekat padaku saat itu.
"Ini aku jatuh dari sepeda, terus mau pulang tapi kakinya sakit." Jawabku saat itu sambil terus menangis karena kesakitan.
Dia membuka tas ranselnya dan mengambil beberapa plester, Arya membersihkan luka ku dan melekatkan plester itu.
"Udah ga usah nangis lagi, udah aku plester tuh." Arya berusaha membuatku diam saat itu dan memberikan senyumnya.
"Makasih ya udah bantuin aku." Aku pun kini mencoba bangkit dari tempat duduk ku tadi dan mendirikan sepedaku yan terjatuh tadi.
"Oh iya aku Arya, kamu siapa ya? Kamu anak baru itu ya." Tegur Arya kembali sambil membantuku mendirikan sepeda.
"Aku Andini Putri, tapi panggil aja aku Andin." Jawabku sambil bersalaman dengan Arya.
Arya pun mengikutiku sampai rumah karena dia takut aku terjatuh lagi. Mungkin sejak saat itu Aku dan Arya berteman sampai saat ini, saat Aku dan Arya menjadi siswa baru di SMA 96.
Sekolah kami ini memang bukan sekolah unggulan yang dapat di banggakan dari sisi akademik, tapi Aku dan Arya sangat senang dapat bersekolah disini. Mungkin karena memang sekolah ini merupakan salah satu sekolah negeri di Jakarta dan kami memang menginginkan sekolah negeri.
Sebenarnya Arya bisa saja masuk ke sekolah-sekolah unggulan yang ada di Jakarta, namun entah mengapa Arya tidak mau menggunakan nilainya yang nyaris sempurna itu untuk masuk ke sekolah unggulan. Sifat Arya memang tidak dapat di tebak, ia memang teman ku sejak kecil tapi untuk urusan sifat jujur Aku tidak mengerti sama sekali. Arya selalu saja mempunyai rahasia dalam hidupnya.
Arya kini tetap asik berdiri di sudut kelas sambil terus memainkan ponselnya, entah apa yang dia kerjakan dengan ponselnya. Aku hanya berani melihatnya dari balik jendela kelasku. Kelas ku dan Arya memang terpisah karena Arya memang masuk ke kelas yang penuh dengan orang-orang pintar, sedangkan aku hanya masuk ke kelas yang biasa-biasa saja.
Ponsel ku pun bergetar dan aku pun bergegas mengambilnya dari saku baju ku. Ketika ku lihat ke layar ponselku ternyata Arya, Aku baru memahami jika sejak tadi Arya sibuk mengetik beberapa kata di pesan singkatnya untukku. Aku membacanya dengan tenang, Arya bertanya mengapa hari ini aku tidak pergi keluar kelas dan menemuinya di kelas.
Kebiasaanku dan Arya sejak kami berteman memanglah kami harus bergantian datang ke kelas masing-masing apabila kelas kami memang terpisah.
Aku segera membalas pesan Arya itu untuk menyampaikan permintaan maafku karena hari ini aku memang lupa pergi kesana. "Arya maaf aku ga kesana, aku lupa. Lagian jam istirahat mau habis dan aku banyak tugas hari ini." Aku pun mengklik tanda send di ponselku.
Tak lama kemudian Arya melihat ponselnya, mungkin memang pesan singkatku tadi sudah terkirim kini. Aku melihat raut muka Arya seperti biasa ketika aku tidak dapat menemuinya di kelas. Dia pun masuk ke dalam kelas dan berkumpul dengan teman-temannya yang pintar.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku masih merapikan buku-buku ku yang ada di atas meja saat Arya menghampiriku di kelas. Sebenarnya Aku sudah tau apa yang akan dia lakukan karena kesalahanku tidak menemuinya di kelasnya ketika istirahat tadi. Arya pasti akan memintaku membuatkannya sepiring mie goreng lengkap dengan telur mata sapi dan udang. Ini adalah sanksi bila aku melanggar perjanjian yang ada sejak kecil, sedangkan Arya akan membelikanku beberapa permen lolipop apabila dia melanggar janjinya.
Dengan segaris senyum di wajahnya Arya mendekat kepada ku membantu memasukkan beberapa alat tulis yang masih tergeletak di mejaku, ya Arya memang sosok teman yang baik untuk ku. Dia selalu menemaniku saat senang maupun sedih.
Semua buku dan alat tulis kini telah ada dalam tas ku, Arya pun segera menarikku ke parkiran motor dan mengantarkan ku pulang. Ada beberapa teman kami ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama yang tau bahwa kami memang sudah dekat dari dulu, namun ada juga yang beranggapan bahwa kami ini berpacaran karena selalu pulang pergi bersama. Arya tidak pernah memperdulikan omongan disekitarnya karena yang ia pedulikan hanyalah bagaimana dia dapat berteman baik dengan semua orang.
"Din tar biasa ya mie goreng pake telor dan udangnya." Rengek Arya padaku.
"Iya tar aku buatin tadi aku yang salah." Jawabku datar.
Rumahku memang selalu sepi karena memang jika pagi datang mama dan papa sibuk dengan urusan kantornya sementara keluargaku memang tak menggunakan jasa pembantu. Bagi mama pembantu hanya akan membuatku malas nantinya. Inilah yang membuat Arya selalu betah berlama-lama di rumah ku saat pulang sekolah.
Setibanya aku di rumah, Arya langsung mengambil remote televisi sedangkan aku izin kepada Arya untuk mengganti pakaian dan membuatkannya mie goreng.
Tak lama kemudian aku menuruni anak tangga dan menemukan Arya yang sudah tertidur dengan televisi yang menyala, Aku hanya mematikan televisi itu dan menuju dapur untuk membuatkan Arya mie goreng. Tak butuh banyak waktu untuk membuatkan Arya mie goreng karena sema bahan memang sudah tersedia dalam lemari es.
Mie goreng lengkap dengan telor mata sapi dan udang kini siap di meja makan, tak lupa juga aku membuatkan Arya segelas orange juice karena ini memang makanan dan minuman yang Arya suka dari dulu.
Aku menghampiri Arya yang tengah tertidur pulas kini, raut wajahnya yang polos membuat ia terlihat makin tampan. Dia memang idaman semua wanita, namun tidak dengan aku yang sudah menganggap Arya sebagai sahabat dekatku.
Perlahan aku bangunkan Arya, dia hanya menggeser posisi tidurnya dan belum bangun. Sekali lagi ku bangunkan dia dari tidurnya dan matanya agak sedikit terbuka kini. Dia kembali tersenyum padaku dan aku pun membalas senyumnya.
"Gimana Din mie goreng aku udah jadi kan?" Tanya Arya padaku.
"Udah kok, udah ada di meja tuh. Makan sana." Jawab ku sambil duduk di atas sofa samping Arya.
Meja makan yang tadinya tergeletak sepiring mie goreng dan segelas orange juice dalam 5 menit habis di santap oleh Arya. Senyuman ku mengembang lebar ketika Arya menatapku dengan orange juice yang belum sempat tertelan.
"Woy ya biasa aja kali makan mie goreng buatan aku nya, cepet-cepet amat makannya padahal aku baru mau minta." Aku membuka sambil duduk di samping Arya.
Arya melintas di depan ku ketika aku sedang menangis sambil memegang lututku yang lecet.
"Kamu kenapa kok nangis." Arya menaruh sepedanya dan mendekat padaku saat itu.
"Ini aku jatuh dari sepeda, terus mau pulang tapi kakinya sakit." Jawabku saat itu sambil terus menangis karena kesakitan.
Dia membuka tas ranselnya dan mengambil beberapa plester, Arya membersihkan luka ku dan melekatkan plester itu.
"Udah ga usah nangis lagi, udah aku plester tuh." Arya berusaha membuatku diam saat itu dan memberikan senyumnya.
"Makasih ya udah bantuin aku." Aku pun kini mencoba bangkit dari tempat duduk ku tadi dan mendirikan sepedaku yan terjatuh tadi.
"Oh iya aku Arya, kamu siapa ya? Kamu anak baru itu ya." Tegur Arya kembali sambil membantuku mendirikan sepeda.
"Aku Andini Putri, tapi panggil aja aku Andin." Jawabku sambil bersalaman dengan Arya.
Arya pun mengikutiku sampai rumah karena dia takut aku terjatuh lagi. Mungkin sejak saat itu Aku dan Arya berteman sampai saat ini, saat Aku dan Arya menjadi siswa baru di SMA 96.
Sekolah kami ini memang bukan sekolah unggulan yang dapat di banggakan dari sisi akademik, tapi Aku dan Arya sangat senang dapat bersekolah disini. Mungkin karena memang sekolah ini merupakan salah satu sekolah negeri di Jakarta dan kami memang menginginkan sekolah negeri.
Sebenarnya Arya bisa saja masuk ke sekolah-sekolah unggulan yang ada di Jakarta, namun entah mengapa Arya tidak mau menggunakan nilainya yang nyaris sempurna itu untuk masuk ke sekolah unggulan. Sifat Arya memang tidak dapat di tebak, ia memang teman ku sejak kecil tapi untuk urusan sifat jujur Aku tidak mengerti sama sekali. Arya selalu saja mempunyai rahasia dalam hidupnya.
Arya kini tetap asik berdiri di sudut kelas sambil terus memainkan ponselnya, entah apa yang dia kerjakan dengan ponselnya. Aku hanya berani melihatnya dari balik jendela kelasku. Kelas ku dan Arya memang terpisah karena Arya memang masuk ke kelas yang penuh dengan orang-orang pintar, sedangkan aku hanya masuk ke kelas yang biasa-biasa saja.
Ponsel ku pun bergetar dan aku pun bergegas mengambilnya dari saku baju ku. Ketika ku lihat ke layar ponselku ternyata Arya, Aku baru memahami jika sejak tadi Arya sibuk mengetik beberapa kata di pesan singkatnya untukku. Aku membacanya dengan tenang, Arya bertanya mengapa hari ini aku tidak pergi keluar kelas dan menemuinya di kelas.
Kebiasaanku dan Arya sejak kami berteman memanglah kami harus bergantian datang ke kelas masing-masing apabila kelas kami memang terpisah.
Aku segera membalas pesan Arya itu untuk menyampaikan permintaan maafku karena hari ini aku memang lupa pergi kesana. "Arya maaf aku ga kesana, aku lupa. Lagian jam istirahat mau habis dan aku banyak tugas hari ini." Aku pun mengklik tanda send di ponselku.
Tak lama kemudian Arya melihat ponselnya, mungkin memang pesan singkatku tadi sudah terkirim kini. Aku melihat raut muka Arya seperti biasa ketika aku tidak dapat menemuinya di kelas. Dia pun masuk ke dalam kelas dan berkumpul dengan teman-temannya yang pintar.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku masih merapikan buku-buku ku yang ada di atas meja saat Arya menghampiriku di kelas. Sebenarnya Aku sudah tau apa yang akan dia lakukan karena kesalahanku tidak menemuinya di kelasnya ketika istirahat tadi. Arya pasti akan memintaku membuatkannya sepiring mie goreng lengkap dengan telur mata sapi dan udang. Ini adalah sanksi bila aku melanggar perjanjian yang ada sejak kecil, sedangkan Arya akan membelikanku beberapa permen lolipop apabila dia melanggar janjinya.
Dengan segaris senyum di wajahnya Arya mendekat kepada ku membantu memasukkan beberapa alat tulis yang masih tergeletak di mejaku, ya Arya memang sosok teman yang baik untuk ku. Dia selalu menemaniku saat senang maupun sedih.
Semua buku dan alat tulis kini telah ada dalam tas ku, Arya pun segera menarikku ke parkiran motor dan mengantarkan ku pulang. Ada beberapa teman kami ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama yang tau bahwa kami memang sudah dekat dari dulu, namun ada juga yang beranggapan bahwa kami ini berpacaran karena selalu pulang pergi bersama. Arya tidak pernah memperdulikan omongan disekitarnya karena yang ia pedulikan hanyalah bagaimana dia dapat berteman baik dengan semua orang.
"Din tar biasa ya mie goreng pake telor dan udangnya." Rengek Arya padaku.
"Iya tar aku buatin tadi aku yang salah." Jawabku datar.
Rumahku memang selalu sepi karena memang jika pagi datang mama dan papa sibuk dengan urusan kantornya sementara keluargaku memang tak menggunakan jasa pembantu. Bagi mama pembantu hanya akan membuatku malas nantinya. Inilah yang membuat Arya selalu betah berlama-lama di rumah ku saat pulang sekolah.
Setibanya aku di rumah, Arya langsung mengambil remote televisi sedangkan aku izin kepada Arya untuk mengganti pakaian dan membuatkannya mie goreng.
Tak lama kemudian aku menuruni anak tangga dan menemukan Arya yang sudah tertidur dengan televisi yang menyala, Aku hanya mematikan televisi itu dan menuju dapur untuk membuatkan Arya mie goreng. Tak butuh banyak waktu untuk membuatkan Arya mie goreng karena sema bahan memang sudah tersedia dalam lemari es.
Mie goreng lengkap dengan telor mata sapi dan udang kini siap di meja makan, tak lupa juga aku membuatkan Arya segelas orange juice karena ini memang makanan dan minuman yang Arya suka dari dulu.
Aku menghampiri Arya yang tengah tertidur pulas kini, raut wajahnya yang polos membuat ia terlihat makin tampan. Dia memang idaman semua wanita, namun tidak dengan aku yang sudah menganggap Arya sebagai sahabat dekatku.
Perlahan aku bangunkan Arya, dia hanya menggeser posisi tidurnya dan belum bangun. Sekali lagi ku bangunkan dia dari tidurnya dan matanya agak sedikit terbuka kini. Dia kembali tersenyum padaku dan aku pun membalas senyumnya.
"Gimana Din mie goreng aku udah jadi kan?" Tanya Arya padaku.
"Udah kok, udah ada di meja tuh. Makan sana." Jawab ku sambil duduk di atas sofa samping Arya.
Meja makan yang tadinya tergeletak sepiring mie goreng dan segelas orange juice dalam 5 menit habis di santap oleh Arya. Senyuman ku mengembang lebar ketika Arya menatapku dengan orange juice yang belum sempat tertelan.
"Woy ya biasa aja kali makan mie goreng buatan aku nya, cepet-cepet amat makannya padahal aku baru mau minta." Aku membuka sambil duduk di samping Arya.
Kamis, 09 September 2010
Dhitra Rahmawan Putra :)
Semenjak waskee salah confirm, angga hilang entah kmana sekarang gue coba buat deketin abangnya si dhea ni..
Mank sih dulu knalan di fb gtu doang tapi klo gue usaha mungkin bisa..
Gue suka aja ngeliat foto2nya dhitra gara2 dia itu cowok2 berkacamata n gue mank selalu tergila2 ma co berkacamata..
Hadoh dhea abang lo itu bener2 menggoda gue buat lupain waskee atau angga deh, tapi gue mank masih ngarep banget sih ma waskee..
Tapi masalahnya sekarang diantara 3 itu yang mau ga ma gue :D
Mantepin hati buat serius kemana dulu deh :)
Yang jelas kayanya sih gue beneran fallin in love ma DHITRA RAHMAWAN PUTRA
Mank sih dulu knalan di fb gtu doang tapi klo gue usaha mungkin bisa..
Gue suka aja ngeliat foto2nya dhitra gara2 dia itu cowok2 berkacamata n gue mank selalu tergila2 ma co berkacamata..
Hadoh dhea abang lo itu bener2 menggoda gue buat lupain waskee atau angga deh, tapi gue mank masih ngarep banget sih ma waskee..
Tapi masalahnya sekarang diantara 3 itu yang mau ga ma gue :D
Mantepin hati buat serius kemana dulu deh :)
Yang jelas kayanya sih gue beneran fallin in love ma DHITRA RAHMAWAN PUTRA
Selasa, 07 September 2010
6 september 2010
Akhirnya setelah kejadian tanggal 3 itu gue beraniin diri ввмin waskee n hasilnya di bales..
Seperti biasa dia cuma bales 2 kali n ga panjang jawabannya tapi itu udah buat gue cukup seneng..
Entah napa setelah kejadian tanggal 3 itu gue dikit2 sadar klo waskee beda jauh dari adit..
Adit mank ga banyak omong tapi sengggak nya dia tau ada apa dengan kejadian sekitarnya sementara waskee asik dengan dunianya sendiri..
Ini buat gue sadar klo gue ma waskee mank just fans with idol..
Ga ada yang lebih dari itu, yang lebih mungkin karena gue n yang lain dianggep sama cuma kakak n adik..
Mestinya gue sadar sekarang..
Ya mungkin masa lalu memang lebih indah daripada masa yang akan datang..
Seperti biasa dia cuma bales 2 kali n ga panjang jawabannya tapi itu udah buat gue cukup seneng..
Entah napa setelah kejadian tanggal 3 itu gue dikit2 sadar klo waskee beda jauh dari adit..
Adit mank ga banyak omong tapi sengggak nya dia tau ada apa dengan kejadian sekitarnya sementara waskee asik dengan dunianya sendiri..
Ini buat gue sadar klo gue ma waskee mank just fans with idol..
Ga ada yang lebih dari itu, yang lebih mungkin karena gue n yang lain dianggep sama cuma kakak n adik..
Mestinya gue sadar sekarang..
Ya mungkin masa lalu memang lebih indah daripada masa yang akan datang..
Langganan:
Komentar (Atom)